Sadarkah Jika Suatu Saat Kita Hanya Jadi Budak Di Negeri Sendiri

Sadarkah Jika Suatu Saat Kita Hanya Jadi Budak Di Negeri Sendiri



AnekaNews.net - Sadarkah Jika Suatu Saat Kita Hanya Jadi Budak Di Negeri Sendiri

Sudah bisa terbayang tidak maksud dari judul posting ini. Kalau sudah tahu maksudnya ya syukur alhamdulillah. Kalau belum, silahkan simak tulisan berikut ini.

Ini berdasar dari tweet akun @ekagumilars, kami edit tata bahasa seperlunya tanpa mengurangi maksud isinya. Karena berbagi kebaikan itu Indah dan berpahala.

1. Mungkin kita merasa, kekayaan Bangsa kita bukan milik kita perorangan secara langsung, jadi kita apatis dan cenderung masa bodoh.

2. Coba bayangkan, jika kita punya tanah 1 ha dan didalamnya ada emas, lalu tanah kita disewakan ke orang lain yang malah memgeruk emasnya, apa kita diam?

3. Padahal isi perut bumi kita, sangat cukup untuk menjadikan seluruh rakyat kita sejahtera, dari bayi hingga kakek nenek ujur!

4. Tanpa sadar, Sumber Daya Alam ( SDA ) kita sedang dirampok! Tapi secara halus, dimana kita dimanjakan tontonan dan permainan, sementara sang penguasa sedang kerjasama dengan asing menguras harta kita.

5. Kita kadang tak peduli dengan hal-hal yang bukan milik kita langsung. Sadarkah bila SDA kita habis tak tersisa. Padahal keuntungan freeport saja bisa memberikan lebih dari 20 juta perorang rakyat Indonesia, itu salah satu hasil tambang sebagai contohnya.

6. Itu belum hasil hutan, hasil laut, hasil minyak bumi, hasil air, dan lainnya. Tapi semua sedang dikeruk asing. Dan kita diam karena fokus dengan kesusahan kita.

7. Sadarkah kita, darah nenek moyang kita mempertahankan negeri ini agar kita kaya, mandiri dan bukan malah jadi budak asing di negri sendiri?

8. Sekarang banyak pembangunan untuk memanjakan asing dan pengerjaannya diserahkan ke pihak asing. Contoh, proyek-proyek besar, pelabuhan, jalan tol, dan lainnya. Rakyat saudara kita makin melarat dan kita diam, bahkan tak mampu bersuara?

9. Ngeri membayangkan 10 juta China RRC masuk serempak kuasai Jakarta dan kota besar, maka hancurlah kedaulatan kita dan rakyat kita tersingkir lagi.

10. Indonesia benar-benar jadi bancakan para asing. Kekayaan alamnya tak bisa hentikan teriak lapar rakyatnya, karena pemimpinnya yang Durjana.

11. Wahai Saudaraku, Sadarlah... Bangkitlah... Bersatu kita kompak mengawal NKRI! Siapapun yang injak, kita lawan!

12. Kita yang hari ini sedang kesusahan, teruslah semangat berjuang. Berbanggalah kita menikmati perjuangan hidup tanpa menjadi maling dan koruptor!

13. Kita yang hari ini sedang bergembira, menikmati keberhasilan, semoga tidak melupakan sesama anak bangsa yang sedang kesusahan.

14. Kita boleh miskin, tapi jangan kehilangan kehormatan kita, apalagi menjualnya pada orang lain. Percuma kaya, tapi bermental pelacur.

15. Tak ada sedikitpun rasa hormat kita pada orang2 kaya, tapi hasil menjarah bangsanya dan memeras saudaranya sendiri. Nuraninya akan menghakimi.

16. Kita bangga menjadi rakyat, walau masih miskin tapi punya 'kehormatan', daripada kaya hasil menjual diri, menjual hukum, dan menjual negeri serta korupsi.

17. Musuh kita bukan yang beda partai, dukungan pilpres, suku maupun agama. Tapi musuh kita adalah penjarah dan penjual negeri ini yang menginjak pribuminya.

18. Bayangkan, jika kita mati, semua harta tak terbawa, tapi dibumi ini kita dimakamkan, lalu tanahnya diinjak-injak asing tapi anak cucu kita diam. ( Meratapi perjuangan para pahlawan kemerdekaan ).

19. Selagi nafas dikandung badan, berjuanglah, berteriaklah dan menyadarkan saudara-saudara kita, agar berani melawan siappaun yang menginjak harga diri kita.

20. Jika saudara kita menjual produk, ngapain kita beli ke orang lain. Ayo kompak. Sesama Pribumi, beli produk-produk dari pribumi.



Semoga bermanfaat.
----------
#budak-dalam-islam
#budak-wanita-jaman-sekarang
#situs-jual-beli-budak
#budak-wanita-nabi-muhammad
#mengapa-budak-boleh-digauli