AnekaNews.net


ANEKA TIPS INFORMASI DAN BERITA
Announcement
Random News
Sejak diturunkan ke bumi, Hawa terus memikirkan Nabi Adam. Bagaimana keadaannya sekarang? Apakah dia ... Read More »
Published: Sun, 20 Sep 2015 - 13:17:32
Category: Islam
By: AnekaNews.top
Hits: 506/1002
Comments: 0/0
Inilah Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijah

Inilah Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijah - AnekaNews.net

AnekaNews.top - Inilah Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijah

Bulan Dzulhijah atau Bulan Haji serta dalam bahasa jawa biasa di sebut dengan "Sasi Besar", bulan ini ternyata memiliki beberapa keutamaan terutama di 10 hari pertamanya.

Imam Ahmad, Rahimahullah, meriwayatkan dari Umar Radhiyallahu 'Anhuma, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid".

Dibawah inilah amalan yang disyariatkan dan diutamakan:

1. Melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah Amal ini adalah amal yang paling utama.
Berdasarkan berbagai hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya. Antara lain, seperti Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam : "Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa2 yg dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Surga".

2. Berpuasa selama hari-hari tersebut atau pada sebagiannya, terutama pada hari Arafah.
Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadist Qudsi: "Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku".
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah, melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dgn puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun". (Hadits Muttafaq 'Alaih).
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah Rahimahullah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya".

3. Takbir dan Dzikir pada hari-hari tersebut.
Sebagaimana firman Allah Ta'ala: ".... dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan ...". (Al-Hajj : 28). Para ahli tafsir menafsirkannya dgn 10 hari dari bulan Dzul Hijjah.Karna itu para ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut.
Berdasarkan hadits dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma: "Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid". (Hadits Riwayat Ahmad).
Imam Bukhari Rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhum keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut. Seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orang pun mengikuti takbirnya.
Dan Ishaq, Rahimahullah, meriwayatkan dari fuqaha', tabi'in bahwa pada hari-hari ini mengucapkan: "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Ilallah, wa-Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu" Artinya : "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Ilah (Sembahan) Yang Haq selain Allah. Dan Allah Maha Besar, segala puji hanya bagi Allah".
Dianjurkan untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika berada di pasar, rumah, jalan, masjid dan lain-lainnya. Sebagaimana firman Allah: "Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu ...". (Al-Baqarah : 185).
Tidak dibolehkan mengumandangkan takbir bersama-sama, yaitu dengan berkumpul pada suatu majlis dan mengucapkannya dgn satu suara (koor).
Hal ini tidak pernah dilakukan oleh para Salaf. Yang menurut sunnah adalah masing-masing orang bertakbir sendiri-sendiri. Ini berlaku pada semua dzikir dan do'a, kecuali karena tidak mengerti sehingga ia harus belajar dengan mengikuti orang lain. Dan diperbolehkan berdzikir dengan yang mudah-mudah. Seperti : takbir, tasbihdan do'a-do'a lainnya yang disyariatkan.

4. Taubat serta Meninggalkan Segala Maksiat dan Dosa Sehingga akan mendapatkan ampunan dan rahmat.
Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah itu cemburu dan kecemburuan Allah itu ketika seorang hamba mlakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya(Muttafaq 'Alaihi)".

5. Banyak Beramal Shalih Berupa ibadah sunat seperti : shalat, sedekah, jihad, membaca Al-Qur'an, amar ma'ruf nahi munkar dan sebagainya.
Sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipatgandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan mnjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainya.

6. Disyariatkan pada hari-hari itu Takbir Muthlaq, yaitu pada setiap saat, siang ataupun malam sampai shalat Ied.
Dan disyariatkan pula takbir muqayyad, yaitu yang dilakukan setiap selesai shalat fardhu yang dilaksanakan dengan berjama'ah. Bagi selain jama'ah haji dimulai dari sejak Zhuhur hari raya Qurban terus berlangsung hingga shalat Ashar pada hari Tasyriq.

7. Berkurban pada Hari Raya Qurban dan Hari-hari Tasyriq, hal ini adalah sunnah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam.
Peristiwa tersebut terjadi ketika Allah Ta'ala menebus putra Nabi Ibrahim 'Alaihissalam dengan sembelihan yang agung. Diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk". Beliau sndiri yang mnyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu (Muttafaq Alaihi).

8. Dilarang Mencabut atau Memotong Rambut dan Kuku bagi orang yang hendak Berkurban.
Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah Radhiyallhu 'Anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kamu melihat hilal bulan Dzul Hijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya".
Dalam riwayat lain: "Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya sehingga ia berkurban". Hal ini, mungkin, untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji yang menuntun hewan kurbannya.
Firman Allah: "... dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihan...". (Al-Baqarah : 196). Larangan ini, menurut zhahirnya, hanya dikhususkan bagi orang yang berkurban saja, tidak termasuk istri dan anak-anaknya, kecuali jika masing-masing dari mereka berkurban. Dan diperbolehkn membasahi rambut dan menggosoknya, meskipun terdapat beberapa rambutnya yang rontok.

9. Melaksanakan Shalat Iedul Adha dan mendengarkan Khutbahnya Setiap muslim hendaknya memahami hikmah disyariatkannya hari raya ini.
Hari Raya ini adalah hari bersyukur dan beramal kebajikan. Maka janganlah dijadikan sebagai hari keangkuhan dan kesombongan, janganlah dijadikan kesempatan bermaksiat dan bergelimang dalam kemungkaran seperti nyanyi2an, main judi, mabuk-mabukan dan sejenisnya. Hal mana akan menyebabkan terhapusnya amal kebajikan yang dilakukan selama sepuluh hari.

10. Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas. Hendaknya setiap muslim dan muslimah mengisi hari di bulan dzulhijjah ini dengan melakukan ketaatan. Memperbanyak dzikir dan syukur kepada Allah, melaksanakan segala kewajiban dan menjauhi segala larangan. Memanfaatkan kesempatan ini dan berusaha memperoleh kemurahan Allah agar mendapat ridha-Nya.(Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin).


Alhamdulillah selesai juga bahas tentang "Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah". Semoga semua bisa mengambil manfaat dari tema kali ini. :)

#Keutamaan-Bulan-Dzulhijah
Title Tags Search:
See Also:
Comment: (0)
No Comment.
Add Comment:
Post comment is currently disabled.
Bookmark and Share